Minggu, 07 Juli 2013

Loro Opo Loro?

“Atiku loro pas ngerti neng atimu ora mung siji tapi loro. Mergake aku ngerti nek enek loro, makane aku dadi loro”. Loro..ya hidup ini tidak bisa terlepas dari kata “Loro”. Sebuah kata yang sama penulisannya namun beda pelafalannya atau biasa kita sebut homograf.

Kini salah satu jenis homograf tersebut singgah di hatiku. Kucoba usir dari hati ini, namun tetap ia tak beranjak sedikitpun. Ironis…mungkin memang butuh waktu untuk membuatnya pergi. Jawabannya, kita kembalikan lagi kepada waktu, kelak..waktu akan menjawabnya. Karena kita tak pernah tahu, akhir cerita ini akan seperti apa. Harapku, semoga menjadi happy ending pada kisah ini. Aamiin..

0 komentar:

Posting Komentar